Selasa, 13 Januari 2015

AnimaS REVIEW - Anime Review : Air

AIR

Type: TV
Episodes: 13
Status: Finished Airing
Aired: Jan 7, 2005 to Apr 1, 2005
Duration: 24 min. per episode
Rating: PG-13 - Teens 13 or older

Read more at http://myanimelist.net/anime/101/Air#kz88am5EsasBJXfS.99



Satu kalimat bagi anime ini : Saya sangat membencinya!! Hahaha, tidak, tidak. Saya katakan saya membencinya bukan karena kualitas anime ini yang jelek, namun karena pribadi saya sendiri yang tidak terima (lebih tepatnya tidak rela) dengan bagian ending anime ini yang sangat saya benci. Bukannya buruk, namun saya sangat tidak terima dengan ending yang disajikan, karena saya sudah terlanjur jatuh cinta pada jalan ceritanya dan sedikit berharap akan terpuaskan dengan ending yang epic. Saya minta maaf sebelumnya kalau memberikan spoiler, namun bagi anda yang mengerti dan mulai terbawa akan perkembangan ceritanya, ending Air di episode 12 pastilah sangat membuat jengkel. Bukannyajelek memang. Namun lebih ke arah "Feel" yang benar benar tidak dapat diterima.
Air adalah serial animasi yang diadaptasi dari visual novel yang merupakan “kakak” dari Clannad. Visual novelnya sendiri dikembangkan oleh KEY dan merupakan visual novel kedua setelah  KANON. Anime AIR disiarkan pada tahun 2004 yang merupakan animasi adaptasi kedua dari game keluaran KEY dengan 12 episode dan 2 OVA yang bisa dibilang merupakan prequel dari serial ini.
Cerita anime Air berpusat pada Yukito Kunisaki, seorang pengelana yang memiliki kemampuan untuk menggerakan boneka sebagai pertunjukan sekaligus mata pencahariannya. Yukito berpetualang keliling negeri untuk mencari sosok “gadis di langit” yang sering diceritakan ibunya sekaligus juga merupakan tujuan dari ibunya sebelum dilanjutkan Yukito. Di tengah perjalanan Yukito sampai di sebuah kota sunyi di pinggir laut karena kehabisan bekal dan kelaparan. Setelah siuman dari pingsannya, ia bertemu dengan seorang gadis sekolah ceroboh bernama Misuzu Kamio yang menolongnya dan kemudian mengikutinya kemanapun. Misuzu berhasil membujuk Yukito untuk menginap di rumahnya dengan iming iming makanan. Dan sejak itu perjalanan Air berfokus pada hubungannya dengan Misuzu, sekaligus bertemu dengan dua gadis lain dengan konflik mereka masing masing yang mau tidak mau harus Yukito dan Misuzu hadapi.
 
"Cruel World."
Anime berdurasi pendek, hanya 12 episode, namun cukup 5 episode buat saya untuk menyukai tokoh Yukito dan (khususnya) Misuzu. Di awal awal episode kita diajak melihat sisi kehidupan Misuzu yang ceria dengan segala kecerobohan dan keluguannya serta hubungan dengan ibunya yang kurang harmonis dikarenakan ibunya yang seorang wanita karir (namun nanti akan dijelaskan sebenarnya masalah antara mereka berdua). Jalan ceritanya berlangsung dengan tempo sedang, tanpa ada konflik berarti di awal awal episode. Hal inilah yang membuat saya bisa fokus pada pengenalan tokoh yang memang kurang digali secara dalam (pengecualian khusus untuk Misuzu karena mereka menggalinya sangat dalam di kemudian cerita). Namun meski dengan kesan misterius pada masing masing tokoh itu membuat kita bisa menikmati jalannya cerita, yang berkembang (memang) seperti kebanyakan serial anime yang diadaptasi dari visual novel, dimana satu atau dua episode berfokus pada masalah salah satu tokoh yang harus dihadapi bersama (sistem arc). Saya jujur juga sangat terbawa dengan kisah dua gadis lain yang ditemui Yukito, yaitu Kano dan Minagi. Meskipun arc masing masing dari mereka berdurasi cukup singkat, namun sudah cukup untuk membuat saya terhanyut dan merasakan kesedihan yang mereka rasakan (tipikal visual novel keluaran KEY yang memang bertujuan “menguras air mata”).
Alurnya berjalan lambat, dengan pesan pesan tersirat yang menumpuk di setiap adegan. Jadi bagi kalian penyuka anime “blak blakan” maka kalian tidak cocok menonton Air. Juga bagi kalian yang menonton Clannad terlebih dahulu (seperti saya) dan mencari cerita serupa dari Key, kalian tidak akan menemukan selera humor yang banyak pada anime ini. Namun saya tidak. Saya masih menikmati perkembangan kisahnya karena saya mengharapkan ending yang epic pada serial singkat ini (meskipun terpenuhi dengan cara yang berbeda).
Remember them? wkwkwkwkwk

Dan puncaknya saat arc dari heroine utama, Misuzu yang membuat saya benar benar terpesona dengan jalan ceritanya yang lambat, yang memang memperlihatkan bagaimana “malangnya” nasib Misuzu saat itu (SPOILER!). Saya sempat berhenti menontonnya saat memasuki babak akhir serial, untuk mendinginkan kepala terlebih dahulu. Sambil bersiap untuk menerima ending yang sebenarnya saya harap, benar benar berharap berupa good ending. Namun, seperti saya sebut tadi, endingnya memang sangat epic dan bisa dibilang merupakan salah satu ending yang masih bisa diterima, namun bagi saya pribadi sulit menerimanya seperti itu. Mungkin maksud saya sebenarnya bisa dibilang, “Hei, tidak bisakah kalian membuat ending yang sesuai dengan keinginan saya!? Tolong berikan alternative ending!!” namun itu tidak mungkin, karena setelah saya cek pun ternyata ending itu merupakan true ending dari visual novelnya namun dengan penjelasan yang lebih komplek untuk menghindari (sebenarnya mengobati) kekesalan saya.
Untuk art dari visual dan audio, memang masih kalah dengan Clannad. Ya, karena anime ini dikeluarkan terlebih dahulu dibandingkan Clannad. Masih ada beberapa garis kasar pada bagian bagian wajah serta pemandangan background yang masih agak buram dan kurang real. Namun untuk audio hampir menyamai Clannad (tapi tetap tidak bisa mengalahkan Kanon). Alunan musik yang halus mampu memajukan sekaligus memundurkan tempo cerita serta merubah mood penontonnya dengan baik tanpa menghilangkan kesan “melekat” yang menjadi esensi cerita itu sendiri.
Kesimpulannya, Air adalah anime pendek yang saya suka, dengan ending yang sempat membuat kesal, namun bisa saya terima setelah memahami isi dialog tokoh tokohnya secara keseluruhan. Sebenarnya salah saya sendiri yang sudah salah menginterprasikan endingnya, namun tetap, bagi saya ending itu tetap mengesalkan di luar true explanation yang saya dapatkan.







SKOR : 4/5

Selasa, 16 Desember 2014

AnimaS REVIEW - Anime Review : Clannad



ANIME REVIEW : CLANNAD
Clannad Poster


myanimelist.com rate : 8.47 (212873 users)
    Type: TV

    Episodes: 23

    Status: Finished Airing

    Aired: Oct 5, 2007 to Mar 28, 2008

    Duration: 24 min. per episode
    Rating: PG-13 - Teens 13 or older

Read more at http://myanimelist.net/anime/2167/Clannad#WcGvdQlhoRfuU7Jq.99

Anime ini merupakan review pertama saya, sekaligus merupakan anime yang sejak dulu ingin sekali saya bagikan "kehebatan" dan "keluarbiasaan" anime satu ini. I really love it!!!
Clannad merupakan serial anime keluaran Kyoto Animation yang disiarkan pada bulan Oktober 2007 dan berakhir pada Maret 2008. Anime bergenre romance dan slice of life ini terdiri dari 23 episode yang disiarkan dengan satu OVA yang dimasukan ke dalam paket DVDnya yg rilis dua bulan kemudian. Sedangkan season dua, bertitlekan Clannad : After Story dirilis pada Oktober 2008 berisikan 24 episode dengan satu OVA. Anime ini diadaptasi dari visual novel berjudul sama keluaran developer KEY pada tahun 2004 menyusul pendahulunya (Kanon dan Air). Meskipun awalnya dirilis untuk dewasa dengan konten vulgar, namun kemudian direvisi dan rilis ulang agar dapat dimainkan oleh semua umur. Nama Clannad sendiri diambil dari kosakata Irlandia yang berarti "keluarga".
Meskipun terdiri dari dua season, namun kali ini saya cuman akan mereview season pertamanya saja, bertitle Clannad yang mencakup 5 arc dengan 5 main heroine yang berbeda dan berkisar cerita awal masa masa SMA tokoh utamanya. Cerita Clannad berpusat pada seorang siswa kelas 3 SMA bernama Tomoya Okazaki yang sehari harinya menjalani kehidupan sekolahnya dengan malas. Ia dicap menjadi berandalan di sekolahnya lantaran sering terlambat dan suka membolos bersama dengan seorang teman sekelasnya bernama Sunohara. Kehidupan pribadinya pun jauh dari kata bahagia. Hanya tinggal berdua dengan ayahnya yang pemabuk, Tomoya juga memiliki rasa benci yang besar pada ayahnya itu dikarenakan sesuatu di masa lalu. Suatu hari ia bertemu dengan seorang siswi seumurannya di jalan menuju sekolahnya bernama Nagisa Furukawa. Nagisa merupakan siswi yang terpaksa mengulangi kelas 3 sekali lagi dikarenakan sakit yang dideritanya tahun lalu memaksanya meninggalkan sekolah. Pertemuan inilah yang menjadi awal bagi Tomoya untuk menjalani hidup baru, bertemu dengan teman teman baru, dan juga mulai belajar arti kehidupan, melihatnya baik secara pribadi maupun keluarga.
Well, sedikit yang bisa saya ceritakan tentang anime ini, karena jujur saya menjadi speechless setelah menamatkan 24 episodenya. Cerita berfokus pada usaha Tomoya untuk membantu Nagisa untuk menghidupkan kembali klub drama yang vakum dikarenakan ditinggalkan siswa siswi tahun lalu. Dari situlah kita dikenalkan dngan satu persatu tokoh yang sebagian besar teman teman satu sekolah mereka, dengan kisah serta masalah mereka masing masing.
Fuuko-Kotomi-Kyou-Nagisa-Tomoyo

Jalinan cerita kuat yang sangat (dan sangat) menyentuh, menjadi kekuatan utamanya. Namun bukan itu saja, pengenalan tokoh tokohnya pun dibuat sedemikian rupa hingga membuat saya langsung "jatuh cinta" pada masing masing karakternya. Karakter dikenalkan secara bergantian namun tetap diberikan porsi pas untuk mengungkapkan lebih jauh soal siapa karakter itu. Dan juga bagaimana dengan waktu singkat, meskipun agak melompat lompat berganti dari satu tokoh heroine ke heroine lainnya, tetap akan meninggalkan kesan penasaran dan rasa suka yang semakin kuat untuk mengenal tokoh itu. Masing masing tokoh meninggalkan kesan tersendiri bagi saya dengan segala masalah mereka.
Clannad pun mampu membuat porsi masing masing tokohnya terasa hidup, bukan sekedar pajangan. Memang fokus cerita terdapat pada pribadi Tomoya dan Nagisa, bagaimana romansa mereka diperlihatkan berkembang sedikit demi sedikit, namun itu tidak menghalangi tokoh tokoh lain di luar lingkaran untuk muncul ke permukaan dan sekali lagi saya katakan mampu meninggalkan kesan bagi penonton.
Ada Tomoya dan Sunohara yang bertransformasi dari berandalan ke sosok good boy dan Nagisa yang awalnya pesimistik perlahan mulai menunjukan keoptimisan dan kegigihannya untuk mewujudkan keinginannya. Si kembar Fujibayashi Kyou dan Ryou yang bukan hanya bisa dibedakan dari potongan rambut, namun juga sifatnya meski dengan perbedaan yang tidak terlalu mencolok, namun ternyata memiliki tujuan yang sama dan mengejutkan. Si jenius Kotomi Ichinose dengan masalah komunikasinya dengan orang lain serta dengan misteri masa lalu yang kompleks. Fuuko Ibuki, siswi misterius di sekolah itu yang selalu terlihat membawa ukiran kayu berbentuk bintang. Dan Sakagami Tomoyo, heroine paling terkenal di kalangan pecinta Clannad, yang merupakan bekas berandalan dengan cita cita menjadi ketua OSIS sekolah. Sekedar info, Tomoyo juga mendapat adaptasi game tersendiri yang merupakan spin-off dari Clannad berjudul Tomoyo After : It's A Wonderful Life. Masing masing tokoh memiliki porsi tersendiri sehingga tidak berkesan central figure seperti kebanyakan anime romance saat ini. Kesan kuat pun saya dapatkan dari interaksi antar tokoh yang menghasilkan humor yang jarang namun dengan timing yang pas untuk keluar, sehingga tidak salah kalau kita akan tertawa renyah sampai dengan tertawa terbahak bahak.
Dan seperti mayoritas anime berbasis visual novel lainnya, jalan cerita Clannad menggunakan sistem arc yang diceritakan secara bergantian dan kontinu. Meskipun seperti yang saya katakan diatas pengenalan tokoh yang terkesan melompat lompat dari satu tokoh ke tokoh lain, namun perkembangan ceritanya mengarah pada konsep arc setiap tokoh yang (sesuai game) harus dihadapi oleh Tomoya. Bagaimana perubahan Tomoya dari seorang berandalan yang sering merasa bosan dengan kehidupannya, mulai menemukan arti sesungguhnya hidup itu justru setelah mulai membantu Nagisa membangun klub drama, yang mengekor ke arah tokoh tokoh lain yang mau tidak mau (atau entah karena ia memang baik) harus ia tolong.
 
 Kotomi - One Of The Most Memorable Scene - Also its from the original game
Dari aspek konsep ceritapun, Clannad menyajikan cerita sederhana namun memiliki kesan dan impact yang sangat kuat bagi mereka yang menyaksikannya. Cerita sekitar keluarga, pertemanan sampai percintaan disajikan tetap menarik meski tanpa mengumbar adegan percintaan umumnya. Bagaimana mereka menggambarkan cinta dengan dialog dialog ringan di satu waktu namun juga menjadi sangat berat dan berkesan di waktu lain. Skenario kuat membentuk cerita kuat sangat tercermin melalui anime ini. Teknik anime ini untuk menaikan tempo pun sangat indah. Dari awal yang biasa biasa saja dan penuh candaan dapat berubah dengan drastis, namun dengan tempo yang tetap dapat kita nikmati.
Untuk masalah art visual dan audio, Clannad memang jauh berkembang dibandingkan dua anime adaptasi game pendahulunya. Dengan  desain lingkungan dan background yang menyegarkan mata, mampu diimbangi dengan desain karakter yang bagi saya pribadi masih terdapat kekurangan pada desain wajah. Namun sekali lagi, kekurangan itu akan tertutupi jika kalian menonton sambil menikmati ceritanya (karena cerita kuat yang saya sebutkan sebelumnya). Belum lagi scoring indah yang sangat berhasil mengambil hati saya pribadi sesuai dengan situasi yang dihadapi tokoh tokohnya. Namun sedikit saya akui, meskipun music Clannad memang bagus, namun saya masih lebih menyukai scoring yang mengisi anime adaptasi game pendahulunya, Kanon (review menyusul).
Singkat kata, anime ini sangat recommend bagi mereka yang mencari tontonan slice of life, romance, dan school life yang berbeda dari kebanyakan anime yang pernah tayang di Indonesia. Singkat, namun sangat sangat berkesan. Tak salah memang, kalau anime ini masuk dalam 10 besar anime tersedih versi salah satu situs referensi anime dunia, meski masih kalah dengan sekuelnya, After Story yang juga akan saya review di kemudian hari. Saya sendiri sampai sekarang belum bisa melupakan memorable moment dari Fujibayashi bersaudara di lapangan tenis. Kalau kalian penasaran adegannya, silahkan tonton animenya, dan pastikan sendiri!
 







SKOR : 4.5/5