AIR
Type: TV
Episodes: 13
Status: Finished Airing
Aired: Jan 7, 2005 to Apr 1, 2005
Duration:
24 min. per episode
Rating:
PG-13 - Teens 13 or older
Read more at http://myanimelist.net/anime/101/Air#kz88am5EsasBJXfS.99
Satu
kalimat bagi anime ini : Saya sangat membencinya!! Hahaha, tidak, tidak. Saya
katakan saya membencinya bukan karena kualitas anime ini yang jelek, namun
karena pribadi saya sendiri yang tidak terima (lebih tepatnya tidak rela)
dengan bagian ending anime ini yang sangat saya benci. Bukannya buruk, namun
saya sangat tidak terima dengan ending yang disajikan, karena saya sudah
terlanjur jatuh cinta pada jalan ceritanya dan sedikit berharap akan terpuaskan
dengan ending yang epic. Saya minta maaf sebelumnya kalau
memberikan spoiler, namun bagi anda yang mengerti dan mulai terbawa akan
perkembangan ceritanya, ending Air di episode 12 pastilah sangat membuat
jengkel. Bukannyajelek memang. Namun lebih ke arah "Feel" yang benar
benar tidak dapat diterima.
Air
adalah serial animasi yang diadaptasi dari visual novel yang merupakan “kakak”
dari Clannad. Visual novelnya sendiri dikembangkan oleh KEY dan merupakan
visual novel kedua setelah KANON. Anime
AIR disiarkan pada tahun 2004 yang merupakan animasi adaptasi kedua dari game
keluaran KEY dengan 12 episode dan 2 OVA yang bisa dibilang merupakan prequel
dari serial ini.
Cerita
anime Air berpusat pada Yukito Kunisaki, seorang pengelana yang memiliki
kemampuan untuk menggerakan boneka sebagai pertunjukan sekaligus mata
pencahariannya. Yukito berpetualang keliling negeri untuk mencari sosok “gadis
di langit” yang sering diceritakan ibunya sekaligus juga merupakan tujuan dari
ibunya sebelum dilanjutkan Yukito. Di tengah perjalanan Yukito sampai di sebuah
kota sunyi di pinggir laut karena kehabisan bekal dan kelaparan. Setelah siuman
dari pingsannya, ia bertemu dengan seorang gadis sekolah ceroboh bernama Misuzu
Kamio yang menolongnya dan kemudian mengikutinya kemanapun. Misuzu berhasil
membujuk Yukito untuk menginap di rumahnya dengan iming iming makanan. Dan
sejak itu perjalanan Air berfokus pada hubungannya dengan Misuzu, sekaligus
bertemu dengan dua gadis lain dengan konflik mereka masing masing yang mau
tidak mau harus Yukito dan Misuzu hadapi.
Anime
berdurasi pendek, hanya 12 episode, namun cukup 5 episode buat saya untuk
menyukai tokoh Yukito dan (khususnya) Misuzu. Di awal awal episode kita diajak
melihat sisi kehidupan Misuzu yang ceria dengan segala kecerobohan dan
keluguannya serta hubungan dengan ibunya yang kurang harmonis dikarenakan
ibunya yang seorang wanita karir (namun nanti akan dijelaskan sebenarnya
masalah antara mereka berdua). Jalan ceritanya berlangsung dengan tempo sedang,
tanpa ada konflik berarti di awal awal episode. Hal inilah yang membuat saya
bisa fokus pada pengenalan tokoh yang memang kurang digali secara dalam
(pengecualian khusus untuk Misuzu karena mereka menggalinya sangat dalam di
kemudian cerita). Namun meski dengan kesan misterius pada masing masing tokoh
itu membuat kita bisa menikmati jalannya cerita, yang berkembang (memang)
seperti kebanyakan serial anime yang diadaptasi dari visual novel, dimana satu
atau dua episode berfokus pada masalah salah satu tokoh yang harus dihadapi
bersama (sistem arc). Saya jujur juga sangat terbawa dengan kisah dua
gadis lain yang ditemui Yukito, yaitu Kano dan Minagi. Meskipun arc
masing masing dari mereka berdurasi cukup singkat, namun sudah cukup untuk
membuat saya terhanyut dan merasakan kesedihan yang mereka rasakan (tipikal
visual novel keluaran KEY yang memang bertujuan “menguras air mata”).
Alurnya
berjalan lambat, dengan pesan pesan tersirat yang menumpuk di setiap adegan.
Jadi bagi kalian penyuka anime “blak blakan” maka kalian tidak cocok menonton
Air. Juga bagi kalian yang menonton Clannad terlebih dahulu (seperti saya) dan
mencari cerita serupa dari Key, kalian tidak akan menemukan selera humor yang
banyak pada anime ini. Namun saya tidak. Saya masih menikmati perkembangan
kisahnya karena saya mengharapkan ending yang epic pada serial singkat ini
(meskipun terpenuhi dengan cara yang berbeda).
Remember them? wkwkwkwkwk |
Dan
puncaknya saat arc dari heroine utama, Misuzu yang membuat saya
benar benar terpesona dengan jalan ceritanya yang lambat, yang memang
memperlihatkan bagaimana “malangnya” nasib Misuzu saat itu (SPOILER!). Saya
sempat berhenti menontonnya saat memasuki babak akhir serial, untuk
mendinginkan kepala terlebih dahulu. Sambil bersiap untuk menerima ending yang
sebenarnya saya harap, benar benar berharap berupa good ending. Namun,
seperti saya sebut tadi, endingnya memang sangat epic dan bisa dibilang
merupakan salah satu ending yang masih bisa diterima, namun bagi saya
pribadi sulit menerimanya seperti itu. Mungkin maksud saya sebenarnya bisa
dibilang, “Hei, tidak bisakah kalian membuat ending yang sesuai dengan
keinginan saya!? Tolong berikan alternative ending!!” namun itu tidak
mungkin, karena setelah saya cek pun ternyata ending itu merupakan true
ending dari visual novelnya namun dengan penjelasan yang lebih komplek
untuk menghindari (sebenarnya mengobati) kekesalan saya.
Untuk
art dari visual dan audio, memang masih kalah dengan Clannad. Ya, karena anime
ini dikeluarkan terlebih dahulu dibandingkan Clannad. Masih ada beberapa garis
kasar pada bagian bagian wajah serta pemandangan background yang masih agak
buram dan kurang real. Namun untuk audio hampir menyamai Clannad (tapi
tetap tidak bisa mengalahkan Kanon). Alunan musik yang halus mampu memajukan
sekaligus memundurkan tempo cerita serta merubah mood penontonnya dengan baik
tanpa menghilangkan kesan “melekat” yang menjadi esensi cerita itu sendiri.
Kesimpulannya,
Air adalah anime pendek yang saya suka, dengan ending yang sempat membuat
kesal, namun bisa saya terima setelah memahami isi dialog tokoh tokohnya secara
keseluruhan. Sebenarnya salah saya sendiri yang sudah salah menginterprasikan
endingnya, namun tetap, bagi saya ending itu tetap mengesalkan di luar true
explanation yang saya dapatkan.
SKOR : 4/5